Quantcast
Channel: Nasirullah Sitam
Viewing all articles
Browse latest Browse all 749

Memotret Olahraga Tenis Lapangan di Lembah UGM

$
0
0
Memotret pertandingan tenis lapangan
Memotret pertandingan tenis lapangan
Sejak bertugas di fakultas, aku lebih banyak menjadi jurufoto. Baik kegiatan yang ada di lingkungan kampus maupun di luar kampus. Mulai dari pertemuan resmi, pelantikan, hingga rangkaian Dies. Hari ini, aku mendapatkan tugas memotret lomba tenis lapangan.

Empat lapangan tenis di luar ruangan terlihat dari jalan perbatasan UGM-UNY. Aku melongok dari atas, terlihat seluruh lapangan digunakan. Meski GOR Lembah UGM sudah tidak asing bagiku, namun tugas memotret lomba tenis lapangan tetap menjadi hal yang baru buatku.

Aku menuju area tribun penonton, terlihat pertandingan pagi ini seru. Untuk memastikan lapangan yang digunakan dan agar tidak salah memotret, aku menanyai salah satu dari residen yang menjadi panitia. Jika tidak salah, panitia yang bertugas merupakan residen Ilmu Bedah.

“Lapangan yang digunakan itu 2 dan 3, mas,” terang salah satu panitia.

Aku meminta izin untuk berkeliling, sesekali menyapa panitia yang bertugas. Pukul 08.30 WIB, empat tim sedari tadi sudah berjuang mencari kemenangan. Kedua pemenang di pertandingan ini bakal bertemu di final, sementara yang kalah berebut juara tiga.
Memperebutkan juara 1 di turnamen internal
Memperebutkan juara 1 di turnamen internal
Saat pertandingan, aku berusaha memotret secara tim. Namun butuh waktu lama untuk mendapatkan hasil foto yang menurutku bagus. Sekalipun tidak bagus, setidaknya foto yang kuambil bisa mengambil sudut pandang yang menarik.

Hampir satu jam pertandingan, akhirnya selesai. Mereka saling berjabat tangan, lantas istirahat setengah jam untuk melepas lelah. Aku memotret kesibukan tiap pemain, sesekali mengambil secara candid, seolah-olah mereka tidak menyadari.

Bahkan, aku sengaja mengambil foto sudut-sudut yang lainnya. Meski tidak memperlihatkan kegiatan pertandingan, tapi mengambil gambar bagian dari tenis lapangan. Mulai raket pemain, bola tenis, hingga objek yang lainnya.

“Mau aku buat tulisan di blog,” terangku ke kawan yang mengambil konten untuk reel Instagram.

Kawan sepertinya paham dengan kebiasaanku menulis blog. Bagiku sendiri, menceritakan pengalaman memotret pertandingan tenis lapangan adalah hal yang menarik. Terlebih bagi aku yang belum pernah bermain tenis lapangan, bahkan cara menghitung skor-nya pun aku masih bingung.
Perlengkapan bermain tenis lapangan
Perlengkapan bermain tenis lapangan
Pertandingan kembali dilaksanakan secara bersamaan. Di lapangan dua, pertandingan memperubutkan juara tiga, sementara di lapangan tiga perebutan juara pertama. Sepanjang pertandingan cukup alot, khususnya perebutan juara pertama.

Tidak hanya sebagai jurufoto, aku juga turut membantu panitia layaknya Ball Boy. Ball Boy merupakan istilah untuk sekumpulan anak yang tugasnya mengambil bola saat pertandingan agar mempercepat jalannya pertandingan.

Di pertandingan-pertandingan resmi bertaraf nasional maupun internasional, tugas ball boy tidak hanya mengurusi bola saja, bahkan membantu ketika pemain memerlukan air minum maupun handuk pada saat jalannya pertandingan.

Tenis lapangan memang bukan olahraga yang populer di kalangan anak-anak, terlebih orang sepertiku yang besar di kepulauan. Sebagian masyarakat lebih mengenal olahraga sepakbola, bulutangkis, bola voli, ataupun sepak takraw.
Raket tenis lapangan
Salah satu raket tenis lapangan
Meski begitu, aku masih ingat nama-nama sebagian atlet tenis lapangan seperti Maria Sharapova, Ana Ivanovic, Serena & Venus Williams, Novak Djokovic, Rafael Nadal, Li Na, hingga petenis lapangan Indonesia seperti Yayuk Basuki, Angelique Widjaja, hingga Christoper Rungkat.

Nama-nama atlet tersebut sering terdengar baik melalui siaran berita di radio ataupun cuplikan berita olahraga di televisi. Bahkan di beberapa bulan terakhir ini, aku sering melihat siaran langsung pertandingan tenis lapangan yang disiarkan langsung oleh TVRI World. Seingatku, beberapa waktu lalu pertandingan WTA 1000 Qatar TotalEnergies Open 2025.

Kembali di pertandingan tenis lapangan yang berlangsung di lapangan terbuka GOR Lembah UGM. Durasi pertandingan hampir satu jam. Perebutan juara tiga sudah didapatkan, sementara untuk juara satu masih berlanjut sengit.

“Dilanjutkan tiebreak,” ujar salah satu panitia yang menjadi wasit lapangan.

Istilah tiebreak memang sering kudengar, namun secara mekanisme hitungannya, aku belum paham. Dari perbincangan kecil, aku sedikit dapat mencerna bahwa permainan tenis lapangan dilanjutkan ke babak tiebreak jika kedua pemain mengumpulkan angka 6-6.
Memegang bola tenis lapangan
Memegang bola tenis lapangan
Seperti yang kubilang, pertandingan tenis lapangan ini merupakan pertandingan tenis pertama yang kutonton, namun aku mulai merasakan keseruannya. Keseruan aksi penonton di tenis lapangan berbeda dengan saat menonton bola voli ataupun bulutangkis.

Penonton di tenis lapangan lebih dituntut untuk menjaga ketenangan. Tidak diperkenankan berteriak sesuka hati. Aku melihat para penonton yang tidak banyak ini tahu kapan bertepuk tangan dan memberikan semangat. Mereka begitu menikmati pertandingan dari tribun.

Satu jam lebih sedikit, akhirnya yang jawara didapatkan. Aku mendapatkan tugas untuk mengabadikan keseruan selama penyerahan tropi. Tiga tim yang menang melakukan foto bersama, lantas berfoto tiap tim sembari memperlihatkan tropinya.

Usai pertandingan, aku meminta izin pulang terlebih dahulu. Ratusan foto sudah terabadikan, waktunya menyeleksi foto-foto tersebut sebelum diunggah ke server. Aku melangkahkan kaki menuju tempat kerja, menaruh kamera sembari memindahkan hasil dokumentasi ke server.

Sepertinya, jika tahun depan ada pertandingan tenis lapangan, aku tetap tertarik untuk mengabadikannya. Untuk sementara waktu cukup menonton pertandingannya saja, karena belum tentu juga belajar bermain tenis lapangan. *Minggu; 09 Februari 2025.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 749

Trending Articles