Quantcast
Channel: Nasirullah Sitam
Viewing all articles
Browse latest Browse all 749

Uji Adrenalin di Trek Offroad Nglinggo, Kulon Progo

$
0
0
Jeep offroad di Desa Wisata Nglinggo, Samigaluh, Kulon Progo
Jeep offroad di Desa Wisata Nglinggo, Samigaluh, Kulon Progo

Suara mesin mobil Espass meraung kencang kala melibas tanjakan di perbukitan Menoreh. Aku duduk di kursi paling belakang bersama Rifqy, Mas Halim dan Aji. Tepat di depanku Rizka dan Dwi mulai menyandarkan kepalanya di sandaran kursi. Kursi di depan lagi diduduki Aya, Hanif dan Mas Alid. Untuk kali pertama kami dalam satu mobil.

Perjalanan berliku penuh tanjakan curam menuju Desa Wisata Nglinggo. Aku sedikit hafal rute jalan ini, beberapa kali sempat melewati jalan yang sama ketika berburu curugdi Kulon Progo. Dan juga pernah merasakan siksaan tanjakan kala bersepedake Kebun Teh Nglinggo. Seingatku, 4 jam aku dan teman-teman pesepeda merasakan siksaan tanjakan di sini.

“Tenang mas. Mobil ini sudah biasa lewat tanjakan di sini kok,” Ujar Mas yang menyetir.

Lega rasanya mendengar kalimat tersebut. Sebelumnya aku sudah merasa was-was, sering kulihat mobil mogok tidak kuat melibas tanjakan. Terlebih tanjakan bentuk huruf S yang dekat dari kebun Teh. 

Cuaca mendung menyelimuti Desa Wisata Nglinggo. Mobil yang kami naiki sempat tersendat, harus antri berhenti menunggu mobil dari arah berlawanan yang menanjak. Maklum akhir pekan, jadi banyak mobil berlalu-lalang di sini. Rombongan diturunkan tidak jauh dari lokasi Kebun Teh Nglinggo, kami turun dan berkumpul di Homestay Rimbono milik Mas Milki.
Gapura Desa Wisata Nglinggo
Gapura Desa Wisata Nglinggo

“Kita nanti naik Jeep,” Ujar pemandu.

Girang rasanya mendengar kata pemandu. Dipikiranku kali ini kami akan melewati hamparan kebun Teh naik Jeep. Melewati gerombolan remaja yang sedang foto ala-ala memegang tongsis di jalan setapak, dan kami lewat di depannya meninggalkan debu menggumpal di belakang.

Sebelum memulai acara, kami sempat dipaparkan mengenai Desa Wisata Nglinggo. Lokasinya berada di Desa Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo. Perbukitan menjadi kontur wilayah yang dominan di sini. Desa Wisata Nglinggo dimulai tahun 2004, dan pernah menjadi juara 1 di Jogja dengan Kategori Lokasi Wisata Unik tahun 2012. Hal ini dikarenakan Desa Wisata Nglinggo satu-satunya desa wisata yang memiliki Perkebunan Teh di Jogja.

“Obrolannya kita sambung nanti saja. Saatnya kita naik Jeep. Mumpung belum turun hujan,” Potong Mas Milki.

Dua jeep di depan homestay tampak gahar. Kami dibagi menjadi dua kelompok. Aku mendapat satu Jeep bareng Rifqy, Aji, Hanif, dan Mas Halim. Sementara lainnya mengendarai mobil di belakang. Bersama Mas Milki, kami melibas jalanan. Tanjakan tinggi dekat Kebun Teh dilibas dengan santai. Tiba-tiba Jeep belok kiri menuruni turunan curam dekat rumah warga.

Teriakan panjang keluar dari lisan kami. Belum usai kaget pertama, Mas Milki dengan lihainya menggeber Jeep melintasi jalan tanah tanpa mengurangi kecepatan. Ranting-ranting kecil terasa memecut lengan, kami histeris.

“Kamera masukkan ke dalam tas. Pegangan.”

Kembali digeber mesin jeep, jalan panjang sedikit menanjak penuh tanah liat dilibas dengan gahar. Kami tak percaya jika harus melewati terk seperti ini. Untuk sementara waktu kami melupakan foto ala-ala di Kebun Teh Nglinggo. Tak hanya belepotan tanah liat yang basah, treknya juga berkombinasi dengan aliran air. Cipratan air sampai ke mana-mana, aku yang duduk di samping Mas Milki fokus pegangan.
Trek offroad di Nglinggo, kombinasi tanah liat dan sungai kecil
Trek offroad di Nglinggo, kombinasi tanah liat dan sungai kecil
Trek offroad di Nglinggo, kombinasi tanah liat dan sungai kecil

Teriakan tak hanya dari Jeep yang kami naiki. Jeep yang satu di belakang juga terdengar suara teriakan panjang. Goncangan Jeep benar-benar memacu adrenalin. Rasa kantuk yang tadi sempat terasa saat di homestay hilang seketika. Yang ada kali ini kami berteriak kencang sambil mengendalikan tubuh yang terombang-ambing mengikuti liukan Jeep.

Entah berapa kali terasa badan ini terbentur pada Jeep. Terasa remuk tulangku terbentur. Tapi di sanalah nikmat sebenarnya. Aku kategorikan ini wisata ekstrim, melibas trek pendek namun terasa panjang bagiku.

Tanjakan demi tanjakan dilewati, rerumputan kecil yang menghalangi trek ditabrak langsung tanpa berpikir. Kembali kode pegangan diucapkan Mas Milki, aku kembali memegang erat. Jeep membelok ke kanan dengan kencang, di depan sudah ada tanjakan yang menunggu. Mobil Jeep yang kami naiki mengerang kencang tapi tidak bergerak. Roda belakang memutar kencang, cipratan gumpalan tanah berhamburan.

Mas Milki turun, lalu mengaitkan semacam tali alat derek pada pepohonan yang besar. Kemudian beliau masuk kembali ke Jeep menghidupkan jeep. Alat Derek ini langsung menarik sendiri ketika mas Milki menempelkan dua kabel. Percikan api terlihat kala dua kabel tersebut menempel, sehingga Jeep bisa berjalan lagi.
Uji Adrenalin di Trek Offroad Nglinggo, Kulon Progo
Uji Adrenalin di Trek Offroad Nglinggo, Kulon Progo
Uji Adrenalin di Trek Offroad Nglinggo, Kulon Progo

“Gilak mas!”

Ungkapan itulah yang terlontar dari mulutku selama kami melibas trek pendek. Mas Milki terkekeh. Beliau mengatakan jika kami tidak datang kesorean bakalan menikmati trek yang panjang.

“Mau foto di Jeep?” Tanya Mas Milki.

“Iya mas. Foto bareng,” Jawabku cepat.

Mas Milki mengangguk, lintasan kali ini tak se-ekstrim sebelumnya. Perasaan tadi treknya membuat jantung berdetak kencang, disertai teriakan histeris. Namun secara keseluruhan kami benar-benar menikmati. Aliran air menajdi trek yang menyenangkan, di depanku sebuah bongkahan batu besar.

“Pegangan lagi!” Tegas Mas Milki.

Sontak aku memegang pegangan di depanku. Apa yang ada dipikiran Mas Milki, tidak mungkin dia menabrakkan Jeep ke bongkahan batu karena di sisi kiri masih ada jalur besar dan cukup untuk dilewati Jeep.

Digeber-geber mesin Jeep, suara terdengar kencang di tengah kesunyian. Jeep agak belok ke kiri. Sesuai pikiranku, Jeep bakalan menghindari bongkahan batu. Tiba-tiba laju Jeep diinjak kencang, nyatanya ban depan Jeep menabrak bongkahan batu. Kami kembali teriak histeris seraya tetap berpegangan. Jeep seperti akan terbalik, ban depan tepat di atas bongkahan batu. Mas Milki turun dari Jeep.
Foto dulu di trek offroad Desa Wisata Nglinggo
Foto dulu di trek offroad Desa Wisata Nglinggo

“Foto di sini saja,” Ujarnya terkekeh.

Pintar sekali ide Mas Milki, sengaja menghentikan Jeep dengan pose gahar. Kami beramai-ramai mengabadikan diri secara gantian, kemudian foto bersama. Menyenangkan rasanya dapat menikmati goncangan hebat ala Jeep di trek yang menantang ini.

“Lah mana Pinusnya?” Celetukku.

Seingatku tadi Mas Milki menerangkan jika kami akan melintasi Pinus. Tapi tak kulihat, ternyata kami terlalu konsentrasi pada trek yang menantang sehingga melupakan sekitar. Jika ingin menikmati lebih lama lagi, siapkan kocek yang tidak mahal untuk merasakan sensasi trek Jeep yang menggoda.

Trek yang kami lewati ini tidak panjang, malah yang paling pendek. Ini adalah trek ujicoba, hanya dibutuhkan waktu 30 menit saja untuk melintasinya. Trek lain yang panjang biasanya digunakan para offroader untuk lomba.
Wajah-wajah teman pada bahagia semua
Wajah-wajah teman pada bahagia semua

Harga Paket Jeep di Rimbono Homestay Nglinggo
Wisata Jeep ini sebenarnya sudah lama, hanya saja dalam 2-3 tahun terakhir ini sering banyak yang memesan. Bagi para pecinta offroad, Nglinggo disebut salah satu surganya para offroader. Mas Milki sendiri salah satu offroader yang sudah malang-melintang.

Mas Milki selaku pengelola Rimbono Homestay mempunyai paketan menarik untuk menikmati alam Nglinggo menggunakan Jeep. Paket Jeep dibagi menjadi beberapa kategori. Trek yang tadi kami lintasi sebenarnya bukan termasuk kategori, tapi malah disukai para pengunjung.

Ada tiga rute yang dimiliki, rute pendek ditempuh dalam waktu 1-2 jam. Kita merogoh kocek sebesar 350ribu untuk tiga orang. Rute sedang jarak tempuh selama 2-4 jam, kisaran harga 450ribuan. Sedangkan rute panjang jarak tempuh antara 4-6 jam dengan harga 600ribu. Jadi minat yang mana?

Di sini juga ada paketan ekstrim. Paket tersebut 1.5 juta dan kita menginap di tengah Hutan Pinus. Hutan Pinus sebenarnya berada di wilayah Purworejo, tapi satu-satunya akses dari Nglinggo. Paket lain yang menarik di sini adalah Nglinggo – Suroloyo (Rp. 500 ribu) dan Nglinggo – Borobudur (Rp. 700 ribu). Ini belum termasuk tiket masuk destinasi.

Tak hanya paketan Jeep, Rimbono Homestay menawarkan tempat menginap yang menyenangkan. Terdapat 55 Kepala Keluarga yang mempunyai homestay di sini, harganya tergantung penawaran ke tuan rumah masing-masing. Rimbono Homestay sendiri mempunyai 10 kamar dengan kisaran harga 250 – 300 ribu/malam.
Rimbono Homestay milik Mas Milki di Kulon Progo
Rimbono Homestay milik Mas Milki di Kulon Progo

Agenda yang ditawarkan Rimbono Homestay selain Jeep adalah Paket Family seharga 200ribu/paket. Paket tersebut meliputi sarapan pagi, dan menaiki Jeep menuju spot sunrise di Bukit Ngisis. Jika cerah, dari bukit ini kita bisa melihat 7 gunung; Merapi, Merbabu, Ungaran, Dieng, Ketep, Sindoro, Sumbing, dan Slamet.

Wisata edukasi yang bisa dilakukan di Desa Wisata Nglinggo adalah pemetikan daun Teh, mengolah, sampai mengemasnya. Selain Teh di sini juga ada banyak Kopi, berhubung ketinggian di sini mencapai 900 MDPL, kopi yang cocok adalah jenis Arabika. Kebun Teh di sini peninggalan Belanda, dan berkembang ketika UGM masuk dan ikut mengelola bersama warga setempat.

Desa Wisata Nglinggo nyatanya mempunyai banyak potensi yang bisa dikembangkan. Tentu bermodalkan perkebunan teh dan adanya PT Pagilaran bisa menggaet pengunjung khususnya siswa untuk belajar berkaitan dengan Teh. Wargapun sudah banyak yang membuat produk Teh rumahan, hal ini dapat membangkitkan ekonomi warga setempat. Jadi ada rencana berkunjung ke sini?

*Rangkaian kegiatan Travel Blogger Explore Desa Wisata Jogja (Hastag #EksplorDeswitaJogja) dipersembahkan oleh Forkom Desa Wisata Yogyakarta 24 - 26 Februari 2017.

Homestay Rimbono, Nglinggo, Kulon Progo
Sosial Media: @homestayrimbono (Instagram)
Harga Kamar: Rp 250.000 – Rp350.000
Paket Jeep: Trek Pendek (Rp. 350.000)
Trek Sedang: (Rp. 450.000)
Trek Panjang (Rp. 600.000)
Paket Kemping – Rp. 1.500.000
Paket Family + Sunrise – Rp. 200.000

Viewing all articles
Browse latest Browse all 749

Trending Articles