Berkunjung di Getuk Marem, Jajanan Khas Magelang |
Bus yang kami naiki melanjutkan perjalanan, sebelumnya kami sempat berhenti di Alun-alun Kota Magelang. Agenda selanjutnya adalah melihat pembuatan Getuk. Seperti yang sudah diketahui, salah satu jajanan khas Kota Magelang adalah Getuk Marem.
“Kita nanti akan melihat bagaimana proses pembuatan getuk,” Ujar pemandu di dalam bus.
Sudah sering aku makan Getuk, tapi belum sekalipun melihat bagaimana proses pembuatannya. Nanti bakal menjadi pengalaman pertamaku melihat prosesnya dari awal sampai akhir (dikemas).
Aku mengira hanya Gunungkidul saja yang mempopulerkan Getuk sebagai jajanan khas daerah. Nyatanya Magelang juga melakukan hal yang sama. Selama ini aku seringnya menikmati jajanan khas tersebut jika sepulang main di Gunungkidul.
Reklame bertuliskan Pusat Oleh-oleh Getuk Marem Magelang |
Kami diturunkan tepat di depan outlet penjualan Getuk Marem. Sebuah reklame besar bertuliskan “Pusat Oleh-oleh Getuk Marem Magelang” terpasang tegak di tepi jalan. Kami langsung menuju dalam rumah. Di sana kami sudah ditunggu pemiliknya. Beliau senantiasa menyambut kami dengan ramah dan menjelaskan bagaimana proses pembuatannya.
Kukelilingi sudut area pembuatan Getuk ditemani pemiliknya. Sesekali kucatat informasi apa yang beliau berikan. Dari sini pula kudengar Getuk Marem ini adalah generasi ketiga. Jadi sudah turun-menurun generasi ternyata bisnis pembuatan Getuk-nya. Kurun waktu yang lama juga sejak pendirian sampai sekarang.
Di ruang luar terdapat banyak Singkong yang belum dikupas. Singkong-singkong tersebut tertumpuk di salah satu sudut. Ada juga banyak karung yang masih berisi singkong. Kulit singkong yang kecoklatan masih menjadi satu dengan sisa tanah yang menempel.
Singkong, bahan baku pembuatan Getuk |
“Singkongnya dapat dari mana bu?” Tanyaku.
“Biasanya Singkong kami ambil dari petani sekitar sini saja mas. Kami sudah bekerja sama, nantinya mereka mengantarkan Singkong tersebut ke kami,” Bu Ruli menjawab setiap pertanyaan yang kami ajukan.
“Tadi pagi baru saja dikirim satu mobil bak terbuka. Penuh singkong semua,” Tambah beliau sembari tersenyum.
Pada ruang kedua, terlihat seorang bapak sedang mengolah bahannya. Singkong yang sudah dikupas dan diparut dijadikan satu dengan bahan lainnya. Kemudian proses selanjutnya memasukkan ke dalam mesin dan ubi tersebut berbentuk panjang seperti Mie.
Membersiapkan bahan adonan untuk membuat Getuk |
Di sinilah proses pencampuran bahan yang disediakan, untuk kisaran perbandingan bahannya tak kutanyakan. Bapak tersebut berkonsentrasi mengolah adonan. Ingin rasanya kubertanya lebih detail, tapi melihat aktifitas beliau yang hanya sendiri jadi kutangguhkan.
Sebagian besar dari yang bekerja perempuan, ibu-ibu ini bekerja seharian di sini. Mereka duduk melingkari meja panjang, kedua tangannya cekatan mengemas Getuk ke dalam kardus. Bau khas Getuk menyebar di segala ruangan. Ibu-ibu yang bekerja tak merasa terganggu kedatangan rombongan kami. Mereka terus bekerja, membungkusi Getuk sembari menjawab pertanyaan dari salah satu di antara rombongan.
Memasukkan Getuk ke dalam kemasan |
Rasa Getuk di sini ada varian seperti Coklat dan Prambos. Bahan baku yang digunakan masih baru dan datang langsung dari petani sekitar. Jika kita membeli Getuk, daya tahannya itu selama tiga hari.
Pada hari-hari biasa penjualan Getuk Marem berkisar antara 100 – 200 kardus. Statistik itu akan berubah jika akhir pekan atau saat libur nasional. Harga yang tertera per kardus Rp. 20.000. Dalam satu pax kardus, isi Getuknya 16 potong. Para pembeli tidak harus datang langsung ke lokasi ini. Bahkan dimudahkan dengan membeli secara online dan sudah ada sosial medianya.
“Bisa dibeli melalui online. Banyak juga yang memesan lewat sosial media,” Terang Bu Ruli.
Selain melalui pemasaran online, Getuk Marem juga sudah bisa dibeli di beberapa kota di Jawa Tegah. Penyebaran sudah menyeluruh di Magelang, dan kita juga bisa membeli di kota-kota lain seperti Semarang, Sukoharjo, dan Solo.
Menikmati Getuk Marem asli Magelang |
Aku dan rombongan tidak hanya mendapatkan informasi menarik dan melihat bagaimana proses pembuatan Getuk Marem. Kami juga diberi kesempatan menyantap hidangan Getuk yang sudah tersaji di meja teras rumah. Tekstur Getuk lembut dan kenyal, dan akan lebih nikmat lagi kalau dinikmati seraya menyeduh Teh atau Kopi. Jadi minat memborong oleh-oleh dari Magelang?
*Famtrip Festival Tidar 2016 bersama Travel Blogger, Admin Sosmed, dan Pegiat Pariwisata atas undangan Disporabudpar Kota Magelang pada hari Jum’at – Sabtu (9-10 Desember 2016).
Getuk Marem Kota Magelang
Alamat: Jl. Beringin II, Tidar Krajan, Kota Magelang, Jawa Tengah 56125
Telepon: (0293) 367007