Mengenal Rambu-rambu Lalu Lintas di Taman Zebra Cilacap |
Bus Efisiensi yang kunaiki sudah sampai di Terminal Cilacap, aku bergegas menelpon kakak yang sudah menjemputku di luar terminal. Kami janjian di perempatan lampu merah dekat terminal. Begitu aku keluar, kakakku sudah terlihat berdiri di trotoar. Aku melangkah ke arahnya, menyeberangi perempatan lampu merah.
“Mampir rumah dulu, sholat dan makan siang. Setelah itu aku antar ke hotel,” Kata Kak Muhsin.
Aku mengangguk setuju. Kami pun menaiki motor menyusuri jalanan Cilacap, rumah mertua Kak Muhsin tepat di belakang Masjid Agung Cilacap. Jalanan siang ini cukup ramai, selain itu Cilacap ternyata tak kalah panas. Aku yang menggunakan celana dan kaos pendek sedikit merasa sengatan matahari.
Perjalanan Jogja – Cilacap ditempuh bus Efisiensi selama 5 jam, selama itu pula aku menghabiskan waktu dengan tidur. Sesekali terbangun melihat TV LED yang menayangkan Film Komedi Indonesia. Di rumah mertua Kak Muhsin, aku hanya singgah sebentar. Kemudian minta ijin ingin ke Pantai Teluk Penyu dan Benteng Pendem.
“Check-in di hotel pukul 14.00 WIB. Antar saja ke pantai,” Ujarku sewaktu ditanya Kak Muhsin.
Kak Muhsin kembali mengantarkanku ke Pantai Teluk Penyu Cilacap. Motor yang kami naiki melintasi Tugu Tani di Alun-Alun Cilacap, sementara itu di seberang terlihat tulisan besar “Cilacap Bercahaya”.
Tugu Tani di Alun-alun Cilacap |
Aku masih menghadap kanan jalan, tepat di dekat tulisan “Cilacap Bercahaya” terlihat semacam Taman Kota. Taman tersebut dipenuhi anak-anak yang bermain. Kuamati terus taman tersebut, terdapat gerbang besar bertuliskan “Taman Zebra”, di dalamnya juga ada tulisan besar dengan kata yang sama.
“Taman Zebra? Kok nama tamannya unik,” Batinku.
*****
Minggu pagi, aku Check Out dari hotel dan kembali ke area Alun-alun Cilacap. Rencananya siang ini aku menghadiri resepsi pernikahan saudara di gedung samping Masjid Agung. Saat ini pula kusempatkan untuk mengunjung Taman Zebra guna menuntaskan rasa penasaran.
Pukul 09.00 WIB, kawasan Alun-alun Cilacap terlihat lengang. Pohon beringin di tepian ini tidak banyak orang yang duduk. Sementara di dalam gedung serbaguna sedang sibuk acara resepsi nikahan. Aku sendiri berjalan menyeberang ke arah Tugu Tani Cilacap.
Sekelompok remaja sedang parkir di seberang tulisan Taman Zebra. Lalu lintas di kota Cilacap cukup padat. Aku memotret gerbang depan taman, di pinggiran jalan sudah ada beberapa bapak pengayuh Becak menunggu calon penumpang.
Gerbang masuk ke Taman Zebra Cilacap |
Taman Zebra yang kulihat dari luar ini semacam tempat bermain anak-anak dan keluarga. Di tepian jalan berjejer pedagang bergerobak. Ada Cimol, Cilok, Arum Manis, dan penjual minuman. Aku bergegas menyeberang ke dalam taman yang sudah ada banyak pengunjung.
Begitu aku masuk ke dalam area taman, sedikit tercerahkan sudah yang membuatku kemarin penasaran mengenai penamaannya. Taman Zebra Cilacap ini ternyata sebuah taman yang dikonsep pengelola setempat untuk bermain dan belajar mengenal rambu-rambu lalu lintas.
Luas taman ini jika tidak salah hanya setengahnya lapangan sepakbola. Walau tidak luas, lahan tersebut benar-benar dioptimalkan menjadi salah satu tempat yang asyik untuk bermain dan belajar. Setiap tepian taman terdapat jalur yang bisa digunakan anak-anak bermain sepatu roda. Selain itu di setiap sisi jalur terdapat tanda rambu-rambu lalu lintas.
Rambu-rambu Lalu Lintas yang terpajang beserta keterangannya |
Awalnya taman ini hanya sebagai lahan bermain untuk anak-anak saja. Seiringnya waktu berjalan, Pemkab Cilacap berkolaborasi dengan Polres Cilacap menjadikan taman tersebut bukan hanya untuk bermain saja, melainkan dijadikan sebagai wahana taman edukasi berlalu lintas.
Seperti yang dikutip dari Jatengprov.go.id, Kapolda menyambut baik ide pembuatan taman yang dikolaborasikan antara Pemkab dan Polres, menjadi sangat strategis untuk menjadi pembelajaran berlalu lintas. Pembelajaran sejak dini untuk anak-anak taman kanak-kanak, anak sekolah dasar terhadap keselamatan berlalu lintas menjadi sangat penting. Oleh karena itu penanaman pemahaman akan pondasi etika berlalu lintas di jalan raya secara baik dan benar, harus ditanamkan sejak dini.
Rambu-rambu Lalu Lintas yang terpajang beserta keterangannya |
Jadi jangan kaget jika di dalam taman, selain ruas jalan kecil yang biasa dilalui anak-anak dengan menggunakan sepatu roda, ada juga berbagai gambar rambu-rambu lalu lintas yang terpajang. Tidak hanya di tepian jalur saja, tetapi di pintu masuk sudah dipajang besar sebagian rambu-rambu lalu lintas beserta keterangannya.
Selama di sini, aku mencoba mengelilingi taman tersebut. Memang benar, tanpa disadari, pasti kita merasa tertarik untuk membaca rambu-rambu tersebut. Anak-anak yang berada di sini pun tak hanya diam saja. Ada yang berkelompok bermain, ada pula yang duduk santai sembari memandang rambu-rambu yang ada di depannya. Tanpa disuruhpun mereka pasti akan membaca karena terbiasa melihat.
Jalur asyik bermain sepatu roda di Taman Zebra Cilacap |
Rambu-rambu lalu lintas yang dipajang di tiap sisi jalan tak melulu mengenai jalan saja. Memang ada banyak gambar rambu-rambu yang menerangkan jalan lurus, belok kiri, dilarang berhenti, dan lainnya. Di antara tersebut juga diselipkan gambar Masjid, SPBU, ataupun Rest Area.
Bahkan di tepian jalurnya juga diberikan semacam spot untuk Halte, Masjid, dan lainnya yang menunjang para anak agar memahami rambu-rambu tersebut. Selama aku bersantai di sini, berlalu-lalang anak-anak menyusuri rute yang sudah disediakan. Mereka menikmati akhir pekan dengan bermain bersama keluarga.
Hampir sebagian besar anak-anak yang bermain ke sini, mereka menggunakan sepatu roda. Secara tidak langsung, minat para anak untuk menyusuri rute yang sudah disediakan dengan menggunakan sepatu roda terpenuhi. Selain mereka asyik menyusuri jalur yang sudah tersedia, tidak sedikit mereka kumpul menjadi satu sambil melepas lelah.
Sekelompok anak sedang istirahat di taman |
Bagi anak-anak yang tidak mempunyai sepatu roda bukan berarti tersisihkan. Lahan yang tidak luas ini juga disediakan fasilitas lain yang bisa digunakan para anak tersebut. Seperti memanjat di besi-besi yang sudha disediakan, atau sekedar bermain tanah bersama ibu. Ada juga ayunan, mereka bisa bermain ayunan bersama teman ataupun keluarga.
Fasilitas bermain lainnya di Taman Zebra Cilacap |
Taman Zebra Cilacap ini cukup rindang, ada beberapa pohon besar yang membuat area tersebut menjadi teduh. Untuk kebersihannya, sudah disediakan banyak tempat sampah yang tersebar. Sehingga nantinya kebersihan yang ada di sini tetap terjaga. Menyenangkan rasanya ada taman seperti ini, Cilacap berbenah dan berinovasi. Taman Zebra menjadi tujuan asyik para anak yang tidak mempunyai agenda di akhir pekan.
Aku tidak lama bersantai di sini, kulihat jam tangan menunjukkan pukul 10.00 WIB. Aku bergegas meninggalkan Taman Zebra menuju area Masjid Agung Cilacap. Acara resepsi pernikahan akan segera dimulai, aku mempunyai tugas momong keponakan yang sedang kurang sehat. Kuabadikan Masjid Agung Cilacap, dua kali aku ke sini, tahun 2017 dan sebelumnya tahun 2011.
Masjid Agung Darussalam Cilacap |
Hanya dua hari di Cilacap, aku tidak bisa memaksimalkan mengunjungi banyak destinasi. Setidaknya ada beberapa tempat yang sudah kukunjungi selama di sini, dan masih ada keinginan kembali ke sini lagi.
Sebenarnya, Cilacap mempunyai banyak destinasi wisata khususnya mereka yang suka dengan pantai, atau ingin mengunjungi benteng-benteng yang tersebar di Cilacap dan pulau Nusakambangan. Sayangnya di sini aku hanya berhasil mengunjungi dua benteng saja. Aku ceritakan nanti saja ditulisan terpisah, sembari berdoa agar bisa kembali ke sini lagi. *Kunjungan ke Cilacap pada hari Sabtu – Minggu; 21 – 22 Januari 2017.
Baca juga tulisan bertema Umum lainnya