Kadang kita tidak sengaja bersepeda ke suatu tempat tanpa terencana. Seperti halnya yang aku lakukan hari minggu ini. Pagi hari ini, aku tidak ada sedikitpun terbesit untuk bersepeda. Aku ingin menghabiskan hari minggu di kos. Namun, karena ada keperluan mendadak, pagi-pagi aku sengaja mencari Koran lokal hari minggu di jalanan. Kunaiki sepeda lengkap membawa tas kecil, sampai di depan jalan raya; penjual Koran belum berdagang. Aku pun melanjutkan perjalanan mencari penjual Koran di perempatan Gramedia. Lagi-lagi yang jual belum ada, sampai akhirnya aku sampai di Tugu Jogja.
Di sana aku bertemu dengan rombongan Pak Daniel, Mbak Arry, dkk yang berencana sepedaan ke Desa Wisata Grogol, Godean. Tanpa kusadari, aku pun bergabung. Padahal waktu itu kamar kos pintunya terbuka, Laptop & TV hidup, pokoknya sedikit beresiko kalau aku tinggal. Berbekal tas dan dompet (hp di kamar), aku pun mengikuti rute sepedaan mereka. Berharap sampai ditujuan nanti pulang lebih awal. Rombongan pun menyusuri jalanan menuju arah Godean. Ini adalah kali pertama aku bersepeda tanpa sebuah rencana dan persiapan.

![]() |
Kumpul di Tugu, foto bareng, berdoa, dan berangkat sepedaan |
Perjalanan dimulai, rombongan sepeda ini beriringan menuju arah Pasar Godean. Dari informasi yang aku dapat, lokasi desa wisata Grogol tidak jauh dari Pasar Godean, ini artinya hanya beberapa km saja dari pusat kota. Paling kalau perjalanan cepat tidak lebih dari 30 menitan. Namun perjalanan kali ini lumayan lama, seperti biasa; sepedaan kali ini adalah berprinsip santai. Jadi tidak perlu menguras tenaga ekstra, cukup mengikuti rombongan, dan nantinya juga sampai di lokasi.
Dari Tugu, kami pun sampai di area Pasar Godean. Disebelah kiri terdapat sebuah plang besar bertuliskan “Desa Wisata Grogol 4km”, papan plang menunjukkan arah belok kanan. Tepat di lampu lalu-lintas Pasar Godean, kami ambil kanan. Menyusuri jalanan lebih sepi dan tentunya masih pagi. Melewati sedikit keramaian pasar, berlanjut melewati sebuah Lapangan Sepakbola, bentangan sawah yang terhampar, sampai akhirnya kami belok kasuk jalan kecil arah kanan. Sampailah aku dan rombongan memasuki kawasan Desa Grogol.

![]() |
Iringan sepeda menuju desa Wisata Grogol |
Jalan lebih kecil, setiap sisi rumah warga berdekatan. Jalan masih aspal, dan kami sampai disebuah pertigaan. Di sini ada semacam peta desa wisata yang menunjukkan luasnya desa Grogol. Juga terdapat tulisan “Kamu di sini”, sebuah penanda kalau kami sekarang berada di lokasi titik tersebut. Kami lurus terus, melewati jalan lebih kecil, kemudian sampai cor dua tapak, namun tidak panjang. Sampai akhirnya jalan tersebut berhenti diujung. Sebuah parkiran yang tidak besar kali ini kami penuhi dengan sepeda. Sambutan keramahan warga setempat melihat kami datang, disudut bertuliskan tarif parkir, termasuk sepeda; sepeda: Rp.1000. Di luar area parkir berjejer pohon Durian yang sedang berbuah, namum masih kecil buahnya.

![]() |
Menyusuri jalan desa Grogol |
Rombongan sepeda berjalan menapaki jalan setapak di antara pematang sawah. Tidak jauh dari lokasi parkir sudah ada gubuk besar berbentuk panggung. Di sana kami sudah ditunggu beberapa warga setempat. Kami pun menikmati sajian Teh Panas, Jamu, dan Gorengan. Sesi foto bareng pun berlangsung seraya ngobrol santai, kemudian secara beriringan, kami menuju lokasi outbond untuk main air. Ya, Desa Wisata Grogol ini cukup bagus untuk outbond anak-anak. Di sini lahannya memang tidak luas, namun cukup bagus lah untuk anak kecil bermain air saat akhir pekan. Desa ini berkonsep wisata outbond untuk anak-anak, namun tidak menutup kemungkinan bagi para orang dewasa pun bisa ikut berbaur. Desa Grogol ini berada di Kel Margodadi, Kec Seyegan, Sleman.
Di satu spot permainan, anak-anak sudah berebutan bermain air. Sebuah panjatan dengan tuas tali besar menjadi permainan yang lumayan disukai anak-anak cowok. Mereka berlomba memanjat seraya teriak dan tertawa puas. Polah mereka terlihat riang saat mencoba menaiki permainan tersebut. Sementara spot yang paling digandrungi para anak-anak adalah jalan meniti di tengah kolam air. Dua buah kawat besar dan setiap jengkalnya dipasangi papan bercat merah menjadi tumpuan telapak kaki untuk menyeberang dari satu tempat ke tempat seberangnya. Jaraknya sekitar 10 meter, dengan kolam yang kedalamannya hanya sekitar satu meter. Anak-anak berebut menyeberang, terkadang yang usil pun menggoyang-goyangkan tuas kawat besarnya seraya berharap temannya yang menyeberang terjungkal ke air. Intinya bermain basah-basahan.

![]() |
Sudah siap bermain air? |
Oya, bagaimana dengan kami? Ahhh, jangan dipikirkan bagi para rombongan sepeda seperti kami. Kami pun terlarut dengan basah-basahan. Sebuah kolam yang dialiri air dari alirah mata air pun menjadi tempat yang kami gunakan bermain air (mandi-mandian). Secara spontan para pesepeda melepas pakaiannya dan langsung menghempaskan tubuhnya ke dalam kolam. Ingat, kolamnya tidak dalam. Hanya sekitar 1 meteran saja airnya, tapi tetap saja tidak mengurangi kehebohan kami dalam bermain air. Bagiaman tidak, di sana mereka lomba berenang, menyeret temannya yang hanya merendamkan kaki saja, dan mencoba mengguyur air ke kami yang duduk ditepian kolam. Luar biasa keisengan teman-teman pesepeda, walau umurnya sudah lebih tua, tapi keramaiannya tidak mau kalah dengan anak-anak yang disebelah.
Aku sendiri asyik mengabadikan teman-teman yang bermain air. Sesekali ngobrol santai dengan Mbak Arry dan mas (Siapa ya? Aku lupa namanya) sambil menikmati camilan yang dibawa mbak Arry. Aku juga beranjak menuju aliran suangi kecil yang ada disepanjang lokasi desa wisata Grogol ini. aliran air yang tidak dalam membuat para anak-anak merasa nyaman dan senang untuk menyusurinya. Terlihat mereka pun tak kalah riangnya bermain air yang jernih seraya berjalan menyusuri sungai kecil tersebut. Akhir pekan yang menyenangkan bagi para anak di sini.

![]() |
Pokoknya sampai basah kuyup, kalo perlu sampai kedinginan |
Bermain tanpa mengabadikan diri di tempat tersebut tentu tidak baik hahahhahha, jadi aku pun mengabadikan diri di salah satu sudut kolam. Jangan lihat seksama gambarnya, karena fotonya memang kurang bagus. Toh yang paling penting aku sudah mengabadikan diri di sini. Semacam alibi karena tidak membawa tripod mini. Aku tidak lama bermain air, selesai mengabadikan diri, aku kembali duduk di kursi yang terbuat dari susunan batang Bambu. Kembali, aku berbincang santai dengan pesepeda lainnya. Mereka tertawa saat aku bilang, tujuan awalku pagi ini sebenarnya mencari Koran. Bukan niat ikut gabung bersepeda.
![]() |
Cuma berbose aja kok, nggak ikut basah-basahan :-D |
Seperti rencanaku tadi, aku pun berpamitan pulang lebih dahulu. Aku berpamitan ke Pak Daniel yang merupakan penggagas sepeda ke tempat ini, dan berpamitan pada sebagian rombongan. Aku bertiga pulang lebih dahulu, menyusuri jalanan Godean yang sedikit mendung. Menurutku, Desa Wisata Grogol ini mempunyai potensi yang cukup bagus untuk dijadikan Desa Wisata. Beberapa fasilitas main, MCK, sudah ada. Lokasinya pun tidak jauh dari kota. Perlu dikembangkan beberapa spot permainan lain agar lebih bervariasi, selain itu perlu juga diberi tempat sampah di beberapa titik. Aku melihat, tempat ini agak kurang tempat sampahnya, mungkin ke depannya bisa diberi banyak sehingga pengunjung yang ingin membuang sampah bisa lebih mudah. Tidak ada salahnya bagi kalian yang mempunyai anak kecil untuk bermain ke desa wisata Grogol ini, kalian bisa bermain air sepuasnya. *Bersepeda hari Minggu 08 November 2015 menuju Desa Wisata Grogol di Kel Margodadi, Kec Seyegan, Sleman.
Baca juga tulisan lainnya